Selasa, 07 Juli 2009

Ceco tobo saraikak

PEMILU
Peh Milu.. (Baca: Ayo ikut..)



Pemilu prosesi demokrasi lima tahunan yang mewarnai rotasi kepemimpinan bangsa mempunyai beragam makna yang berbeda dalam persektif masyarakat banyak. Perbedaan sudut pandang itu adalah suatu hal yang wajar mengingat perbedaan pola pikir, latar belakang pendidikan, dan disiplin ilmu masing-masing.

Bagi sementara praktisi politis, PEMILU adalah peluang emas lima tahunan (baca dalam bahasa daerah Talang Balai; Tenawan taon)untuk memposisikan diri, karir, atau profil mereka ybs di mata publik tingkat nasional ataupun daerah masing-masing, ataupun ada juga sebagian yang hanya sekedar ingin mengeruk keuntungan personal (praktisi politik amatiran). Demi gengsi dan image orang terkadang memang sering bertindak diluar kapasitas kemampuan personalnya.

Tetapi ada juga gerombolan yang bersikap apatis dengan memilih tidak ikut terlibat secara langsung dalam apa yang mereka sebut sebagai "permainan semu" dengan memasuki wilayah kaum "Golongan Putih". Tetapi itu tidak mengapa sepanjang mereka tidak juga ikut berbuat anarkis..

Kata PEMILU sendiri kalau di konotasikan kedalam bahasa Daerah Talang Balai dapat di baca sebagai "Peh milu..", yang berarti, "ayo ikut..". Yang dapat kita artikan sebagai sebuah ajakan untuk ikut berperan serta dan berpartisipasi dalam rangka mensukseskan pelaksanaan demokrasi di negara tercinta.

Dengan mencontreng pilihan kita, berarti kita telah menitipkan sebuah doa dan asa pada figur calon yang kita harapkan dapat menjadi wakil dan assistance kita dalam mewujudkan bangsa yang makmur untuk kita dan anak cucu, generasi setelah kita.

Jika pilihan hati kita itu menang.. dan dia pada akhirnya berhasil menstabilisasi keadaan bangsa ini. Sungguh, itu adalah sebuah nikmat tersendiri bagi kita mengenang andil kita dalam memilihnya.
Namun, andai calon laen yang menang dan pilihan hati kita kalah.. itu juga bukan berarti kita tidak menyokong gerakan dan usahanya nanti dalam memimpin bangsa. Kita tetap mendukungnya dengan doa dan harapan (sebatas usaha kita) semoga dia di berikan kemampuan dalam me-manage bangsa kearah perubahan yang lebih baik


Kepada masyarakatku tercinta, tolong.. jangan berikan pilihan hatimu demi beberapa lembar uang kertas atau kau relakan pilihan hatimu demi familimu yang kebetulan adalah TIMSES golongan tertentu.

Memilih, adalah hak azazi setiap kita.
SUdah saatnya kita menjadi dewasa dengan tidak memaksa keluarga, sahabat, dan kenalan kita hanya untuk mengikuti kepentingan kita yang tidak penting

.. ada yang lebih penting, yaitu kepentingan bangsa.
peh milu.. same-same tobo nyoblos pegisuk di TPS maseng-maseng.


Batam, 7 July 2009.
Buat Semua dan wabil-khusus buat masyarakat, keluarga besar Talang Balai dimanepun berade.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar